Rabu, 09 Februari 2011

Kuyt Dukung The Reds Permanenkan Dalglish

Kuyt Dukung The Reds Permanenkan Dalglish
Meylan Fredy Ismawan - detiksport




Getty Images/Paul Ellis
Liverpool - Dirk Kuyt senang dengan pengaruh positif yang dibawa Kenny Dalglish ke Liverpool. Kuyt pun ikut mendukung Dalglish dijadikan manajer permanen The Reds.

Di bawah asuhan Dalglish, Liverpool memenangi empat laga terakhirnya di Liga Primer Inggris. Mereka pun merangkak naik ke peringkat keenam di klasemen sementara, posisi tertinggi yang mereka capai sepanjang musim ini.

Perubahan di tubuh Liverpool pasca ditangani Dalglish membuat Kuyt terkesan. 

"Saya sangat bahagia dengan Kenny. Sejauh ini benar-benar positif bagi kami," girang pemain asal Belanda tersebut, seperti dikutip SkySports.

"Dari hari pertama dia datang dia memberi kami banyak keyakinan dan dia bilang kami semua pemain berkualitas dan dia ada di sana untuk membantu kami dan itu benar," lanjut penyerang 30 tahun itu.

Soal status Dalglish, Kuyt bersuara sama dengan Steven Gerrard dan Jamie Carragher. Dia mendukung Liverpool untuk mengubah status Dalglish dari caretaker menjadi manajer permanen.

"Saya pikir jika Anda hanya melihat hasil dan suasana hati para pemain saya harus setuju dengan itu," tegas dia.

"Dia adalah legenda tidak hanya untuk fans tetapi juga untuk pemain dan jelas sebagai pemain dia telah banyak membantu saya sebagai striker, ia sangat berjasa bagi saya," tutup eks pemain Feyenoord ini.

John Henry Ingin Akhiri 'Kutukan' Liverpool


AFP/Paul Ellis
Liverpool - Sudah 20 tahun lamanya Liverpool sudah puasa gelar Liga Inggris dan persepakbolaan Inggris didominasi Manchester United. Namun kedatangan John W Henry yang diyakini mampu menghapus 'kutukan' itu dan membawa The Reds berjaya lagi.

Tahun 1990 adalah terakhir kali The Anfield Gankbertahkta dan saat itu mereka ditangani Kenny Dalglish. Sesudahnya, Liverpool seperti tak mampu kembali bersaing dengan MU, Arsenal atau Chelsea yang baru menanjak lima musim belakangan.

Bisa ditebak di era sepakbola moderen sekarang ini kekuatan finansial jadi faktor penting bagi sebuah klub untuk bisa berprestasi dan itu yang mungkin tak dipunyai Liverpool. Maka datangnyalah seorang John Henry sebagai pemilik baru dengan segala harapan baru dari pria asal Amerika Serikat itu.

Awal yang baik sudah diberikan oleh Henry saat ia mengeluarkan 60 juta poundsterling untuk membeli Andy Carroll dan Luis Suarez di bursa transfer Januari kemarin. Sebelumnya ia sudah mendepak Roy Hodgson yang dicap gagal dan menggantinya dengan Dalglish, manajer legendaris klub tersebut.

Performa 'Si Merah' yang sempat terpuruk di awal musim kembali membaik dan mental para pemain kini terangkat kembali. Itu menurut Henry hanya sebuah awal dan ia masih ingin membawa Steven Gerrard dkk kembali mendominasi Liga Inggris.

"Kami ingin jadi yang terbaik di dunia sepakbola. Itulah mengapa kami di sini, di Liverpool dan itulah mengapa kami semua di sini menatap ke depan," tegas Henry di Mirror.
"Berkompetisi di level tertinggi olahraga yang paling populer di dunia adalah sesuatu yang tak bisa kami lewatkan begitu saja. Klub ini tak banyak berkembang dalam dua tahun terakhir dan kami ingin bangkit. Itu artinya berkompetisi dengan Manchester United," sambungnya.

MU dari sejak dulu adalah rival berat Liverpool di Ingris dan bergantian mereka menguasai persepakbolaan di negeri Ratu Elizabeth itu.

Henry beserta Fenway Sports Group punya pengalaman membawa klub baseball miliknya, Boston Red Sox, meraih titel juara setelah 86 tahun hampa gelar dan memutus dominasi musuh bebuyutannya, New York Yankees. Itulah yang ingin Henry lakukan di Liverpool sekarang.

"Kami mempunyai skill yang unik di Fenway dan itu adalah kami bisa menghapus apa yang mereka sebut kutukan -- Kami mengakhiri 86 tahun puasa Gelar Boston," tutur Henry.

"Kami lakukan itu dan kami kini menghadapi masalah sama yaitu Liverpool sudah 20 tahun puasa gelar Liga Inggris."

"Ada perasaan kuat di antara kami semua bahwa kami punya keunikan yaitu menghapus kutukan. Walaupun kami tidak begitu tahu olahraga, tapi tahu bisnis olahraga dan tahu apa yang diperlukan untuk bersatu di dalam sebuah tim olahraga."

"Itu memberikan tantangan bagiku untuk berpikir kami bisa membawa Liverpool meraih titel Liga Primer. Itulah sebab kami berada di sini dan kami tidak punya tujuan yang lain," pungkas Henry. ( mrp / din ) 

King Kenny 'Sihir' Pemain Liverpool Lewat DVD Obral


Getty Images

Liverpool - Rupanya tak sedikit pemain Liverpool yang tidak ngeh kenapa manajernya dijuluki King Kenny. Lewat sebuah keping DVD, mereka pun menyimak aksi Kenny Dalglish tempo dulu dan langsung terpukau.

Dalglish adalah legenda di Anfield. Aksi-aksinya di lapangan untuk 'Si Merah' pada akhir dekade 70-an sampai dengan awal 90-an, bahkan sampai membuatnya mendapat predikat "King" alias "Raja". 

Akan tetapi, eranya bermain sudah lama selesai. Kini pria 59 tahun, yang pada tahun 2009 digelari majalah FourFourTwo sebagai penyerang terbaik di Inggris Raya setelah Perang Dunia II, sudah beralih ke kursi manajerial.

Pada pertengahan musim ini, Dalglish resmi menggantikan Roy Hodgson di kursi manajer Liverpool kendati sejauh ini kapasitasnya masih menjadi caretaker. Ini adalah kali kedua si pria Skotlandia menukangi The Reds, setelah yang pertama dilakukannya pada tahun 1985 sampai 1991.

Penunjukan Dalglish tersebut juga tidak lepas dari suara-suara dukungan dari para Liverpudlians. Setelah ia menjadi manajer, para pemain pun ikut menyambutnya dengan suka cita. 

Belakangan performa Liverpool mulai membaik di bawah arahan Dalglish. Dampaknya, istilah King Kenny untuk memuji kinerjanya juga jadi semakin sering bermunculan.

Akan tetapi, tidak sedikit pemain Liverpool yang ternyata tidak paham dengan asal muasal julukan tersebut. Di sinilah bek veteran Jamie Carragher turun tangan.

Sebuah keping DVD berisikan video aksi-aksi Dalglish saat masih aktif bermain ditebus Carra --sapaan Carragher-- dengan harga 1,99 poundsterling (sekitar Rp 28 ribu). Murah, karena DVD itu adalah barang obralan. Di sinilah kemudian sekitar 40 pemain Liverpool "tersihir" dengan aksi-aksi Dalglish.

"Banyak pemain-pemain muda dari akademi dan bahkan beberapa pemain tim inti yang sangat muda sehingga tidak pernah melihatnya (Dalglish) bermain," tutur Carra di Mirror.

"Semua duduk dan terpukau ketika DVD itu dimainkan, walau kami sempat tertawa-tawa karena DVD itu dibeli di bagian obral. Saat Kenny masuk ke ruangan, semua langsung mengelu-elukannya. Itu sebuah momen istimewa," tambahnya.

Selasa, 08 Februari 2011

Carrra Masih Tunggu The Reds baru

Carra Masih Tunggu The Reds yang 'Baru'
Mohammad Resha Pratama - detiksport




AFP/Andrew Yates
Liverpool - Liverpool boleh dibilang melakukan transfer menghebohkan di bursa Januari kemarin. Meski penampilan tim tak terganggu, namun Jamie Carragher masih ingin melihat sejauh mana proses pembelian itu membawa perubahan positif bagi 'Si Merah'.

Menghebohkan karena Liverpool secara mengejutkan menjual Fernando Torres ke Chelsea di hari terakhir bursa terakhir. Dan mereka pun lantas mengamit Andy Carroll dari Newcastle United dengan harga mahal serta Luis Suarez dari Ajax Amsterdam.

Kehilangan Torres nyatanya memang tak berimbas banyak kepada penampilan The Reds yang sedang meningkat pasca dipegang Kenny Dalglish. Saat bertemu Chelsea yang sudah diperkuat Torres kemarin, Liverpool menang 1-0.

Itu adalah kemenangan keempat secara beruntun di kompetisi liga dan membuat mereka kini berada di enam besar. Sebuah hasil positif yang terus dituai Dalglish dan pasukannya.

Namun Carragher tak mau cepat puas dan masih melihat perkembangan hasil transfer yang sudah dilakukan timnya ke depannya, apakah bisa membawa perubahan berarti secara kontinu atau tidak.

"Waktu akan menunjukkan apakah kami bisa semakin kuat dengan proses transfer yang kami lakukan kemarin dan bagaimana kami melihat soal siap yang yang lebih pasca bursa transfer itu," tutur Carragher di Liverpool Echo.

"Bagi kami, jika Torres tampil baik di Chelsea, itu bagus buatnya. Selama dia tidak bermain baik saat melawan kami," sambungnya.

Liverpool sendiri sekarang boleh beharap banyak pada duet Suarez dan Carroll sebagai sumber gol baru. Suarez sudah mencetak satu gol saat mengalahkan Stoke City pekan lalu sementara Carroll masih berjuang memulihkan diri dari cedera paha.

"Kami kini fokus pada apa yang Carroll dan Suarez bisa berikan pada kami. Aku yakin mereka bisa jadi pembelian yang sangat tepat," sahut bek berusia 32 tahun itu.

"Di Liverpool Anda dituntut bisa memenangi setiap laga, jadi jangan kaget jika standar permainan di sana sangatlah tinggi," tuntasnya.